Follow : Like : RSS : Mobile :

Ketum ICMI: "Jadilah Pemimpin Untuk Semua Golongan"

Foto | Istimewa | Detakjakarta.com

detak- "Jadilah pemimpin untuk semua golongan", kata Jimly Asshiddiqie, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dalam gelar konferensi pers mengenai Refleksi ICMI terkait beberapa hal yang terjadi di Indonesia selama 2016 di Kantor Pusat Program ICMI, Jalan Proklamasi 53, Jakarta Pusat, Selasa (03/01).

Pernyataan Ketum ICMI tersebut disampaikan untuk mengingatkan Presiden Joko Widodo dan para pemimpin lainnya untuk bersikap menjadi pemimpin bagi semua golongan dan kalangan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Jimly menyatakan, perlunya semua pihak menjaga keragaman dalam kehidupan bernegara. ICMI menyoroti tentang semakin marak, khususnya dalam masa-masa pesta demokrasi (Pilkada), dimana permasalahan persatuan dan kesatuan hingga ideologi negara menjadi isu krusial dan hal ini mendapatkan reaksi serta komentar dari berbagai kelompok masyarakat.

Lewat refleksi ICMI, Jimly kembali menekankan pentingnya menjadi pemimpin yang mengayomi dan berlaku sama bagi semua golongan masyarakat.

"Oleh karena itu, jadi pemimpin jangan menimbulkan antipati masyarakat dan kita berharap adapun kebijakan-kebijakan yang menimbulkan salah paham harus cepat dievaluasi, seperti halnya kebijakan terhadap para pekerja asing dan termasuk kebijakan terkait visa", jelas Jimly.

ICMI menilai bahwa munculnya permasalahan tersebut, karena adanya komunikasi yang kurang sehingga menyebabkan kesalahpahaman yang berujung kericuhan.

"Hendaknya pemimpin bisa mendengarkan jeritan rakyatnya walaupun bukan dari kelompok orang yang bukan memilih kita", ujar Jimly.

"Karena dari hal tersebut ada saja yang benar. Jadi semuanya bukan permasalahan suka atau tidak suka, melainkan karena persoalan politik semata. Jadi intinya, jadi pemimpin harus untuk semua golongan", pungkasnya.

Turut hadir dan mendampingi dalam konferensi pers refleksi ICMI, Wakil Ketua Umum ICMI Sugiharto, Ketua ICMI Priyo Budi Santoso, Ketua ICMI Orwil Bogor Herry Suhardiyanto serta sejumlah pengurus lainnya. (Ton)