Follow : Like : RSS : Mobile :

Sekilas Pandang Pelatihan Hukum Laut di Wollongong University

Foto | Istimewa | Detakjakarta.com

detak- Pelatihan yang bertema "Maritime Enforcement and Security Capacity Building for Indonesia" di Wollongong University, Australia secara resmi dimulai pada tanggal 20 Februari 2017. Pada sambutan pembukaannya, Prof. Stuart Kaye, Direktur Australian National Center for Ocean Resources and Security (ANCORS) menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kerja sama yang baik antara Australia dan Indonesia dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia khususnya di bidang hukum laut.

Kegiatan belajar diawali dengan tur perkenalan kampus. Dalam kegiatan ini, peserta diajak untuk melihat seluruh gedung perkuliahan dengan berbagai jurusan bidang studi, area belajar mahasiswa, kafetaria, dan sebagainya. Selanjutnya, peserta diberikan panduan singkat sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar dan diperkenalkan oleh tenaga pengajar yang akan memfasilitasi kegiatan belajar mengajar di Wollongong University.

Program pelatihan yang berlangsung selama 3,5 minggu tidak hanya diisi dengan pembahasan materi tentang hukum laut, namun juga membahas tentang penegakan hukum di zona-zona maritim, illegal, unreported and unregulated fishing (IUU fishing / kejahatan perikanan) dan isu-isu keamanan maritim lainnya seperti pembajakan, keselamatan di laut, migrasi ilegal melalui laut, dan polusi ekosistem laut. Para peserta pelatihan sangat antusias dan secara aktif melontarkan pertanyaan-pertanyaan seputar isu-isu yang pernah ditemui di lapangan dan bersama-sama tenaga pengajar mencari solusi terbaik mengenai permasalahan tersebut. Perlu diketahui bahwa kegiatan pelatihan ini tidak hanya berjalan satu arah, yakni informasi yang hanya didapat dari tenaga pengajar, tetapi bersama-sama secara berkelompok para peserta diajak untuk memberikan pendapatnya mengenai pertanyaan atau isu-isu yang ditemui selama kegiatan pelatihan berlangsung. Sehingga kondisi kegiatan belajar mengajar sangat dinamis dan mendapatkan partisipasi aktif dari seluruh peserta pelatihan.

Peserta pelatihan juga akan melakukan kunjungan ke Kantor Pusat Australian Maritime Border Command di Canberra dan Marine Police Office di Sydney. Pada akhir pelatihan, peserta akan melaksanakan desktop exercise atau studi kasus terhadap suatu isu di laut dan mencari pemecahan atau solusi penegakan hukumnya berdasarkan hukum laut internasional dan hukum nasional yang berlaku. Hal ini sejalan juga dengan program kerja Bakamla RI T.A. 2017 dengan adanya kegiatan Maritime Security Desktop Exercise (MSDE) yang rencananya akan dilaksanakan di Manado pada bulan Mei 2017. Sebagaimana diketahui bahwa kegiatan MSDE ini merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan bersama Pemerintah Australia guna membahas permasalahan maritim di negara kawasan.

Bakamla RI yang berhasil memberangkatkan sembilan personelnya, terdiri dari berbagai satuan kerja yang dalam kesehariannya bersentuhan dengan persoalan hukum laut, antara lain Direktorat Hukum, Direktorat Kerja Sama, Direktorat Operasi Laut, Direktorat Kebijakan, Bagian Personel, dan perwakilan dari Kantor Kamla Zona Maritim Barat dan Timur. Pelatihan ini disponsori oleh Kementerian Luar Negeri Australia melalui Australian Award Fellowship bekerja sama dengan Wollongong University. Diharapkan dengan pelatihan ini akan meningkatkan profesionalitas personel Bakamla RI dalam rangka menegakkan hukum di wilayah Perairan Indonesia dan Wilayah Yurisdiksi Indonesia. (hum)