Follow : Like : RSS : Mobile :

Perangi Hoak, Deputi IV KSP: Perlu Pendekatan Media Literasi Sampai ke Daerah

Foto | Istimewa | Detakjakarta.com

detak- Deputi IV Kantor Staff Kepresidenan (KSP) bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi, Eko Sulistyo mengatakan, komitmen Pemerintah dalam memerangi berita Hoak sudah dilakukan melalui upaya-upaya koordinasi dengan jajaran kementerian terkait, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Hal itu disampaikan Eko Sulistyo kepada wartawan usai diskusi memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Senin (01/05/2017).

Eko menjelaskan, upaya Pemerintah menangani Hoak melalui Kominfo itu, dilakukan dengan upaya menutup situs-situs yang memuat berita bohong (hoak).

"Pemerintah melalui Kominfo sudah melakukan koordinasi setiap saat dan meningkatkan koordinasi serta mengupayakan adanya komentar-komentar/isu-isu tersebut ditutup untuk mengklarifikasi Hoak", ujar Eko yang juga sebagai salah satu pembicara dalam acara diskusi tersebut.

Lebih lanjut, Eko menegaskan bahwa upaya Pemerintah dalam memerangi Hoak tidak cukup hanya dengan menutup situs-situs saja, namun dengan cara lain Pemerintah berupaya mendorong adanya pendekatan dengan media literasi untuk seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

"Kita juga mendorong adanya media literasi yang disampaikan ke masyarakat sipil untuk membangunkan masalah literasi ini khususnya tentang sosial media sebagai upaya untuk melawan Hoak di beberapa daerah", ringkasnya.

Untuk melaksanakan upaya-upaya itu, lanjut Eko, pemerintah pusat juga mendorong agar pemerintah daerah mengakomodasi jaringan media literasi tersebut dengan tujuan yang sama.

"Kita juga mendorong pemerintah daerah untuk mengakomodasi melakukan upaya yang sama dengan kelompok-kelompok atau masyarakat sipil", pungkas Eko.

Diskusi yang diadakan oleh PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) ini juga menghadirkan beberapa pembicara atau narasumber lain, antara lain, Wina Armada Sukardi (anggota Dewan Pers), Jaya Suprana (tokoh masyarakat dan profesional), dan Agus Sudibyo (Ketua Jaringan Wartawan Anti Hoak). (Ton)