Follow : Like : RSS : Mobile :

Kolaborasikan Dua Prinsip, Unindra Raih Kepercayaan Masyarakat

Foto | Istimewa | Detakjakarta.com

detak- Jumlah mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI terus berkembang pesat. Bila pada awal berdiri hanya berkisar 3-4 ribu mahasiswa, maka 13 tahun kemudian, pada 2016-2017, sudah mencapai 36 ribu mahasiswa aktif, dengan jumlah alumni sebanyak 59.810 orang.

Rektor Unindra Prof. Dr. Sumaryoto membenarkan, animo masyarakat untuk menempuh pendidikan tinggi di Unindra terus meningkat. Salah satu dasarnya adalah karena biaya pendidikan yang sangat terjangkau.

"Kita punya resep dengan mengkolaborasi ayat "Tuhan tidak akan membebani seseorang diluar kesanggupannya", dan "Tuntutlah ilmu sejak lahir hingga liang lahat". Disatu sisi, (berarti) menuntut ilmu adalah kewajiban kita semua, namun pada sisi lain, janganlah (menuntut ilmu itu) dibebani diluar kesanggupan. Itulah sebabnya, dan sejalan dengan ketentuan asas keterjangkauan, maka dana kuliah di Unindra memang relatif terjangkau. Dan itulah sebabnya kami mendapat kepercayaan masyarakat seperti ditunjukkan angka-angka tadi", kata Simaryoto saat Wisuda Ke-60 Unindra di TMII, Jakarta, Rabu (15/11).

Wisuda ke-60 Unindra atau ke-5 semester genap tahun 2016-2017 ini diikuti sebanyak 1.081 calon wisudawan, sehingga total wisudawan semester genap 2016-2017 mencapai 5.897 orang.

Sumaryoto menuturkan, dengan jumlah mahasiswa yang sangat besar, dengan biaya pendidikan yang murah, maka Unindra dituntut memiliki tata kelola yang ekstra hati-hati, pemenuhan rasio dosen yang harus seimbang, serta pemenuhan sarana prasarana belajar mengajar yang tidak sedikit.

"Jumlah mahasiswa yang besar ini bukan sembarang kita mengelola. Kita perlu berhati-hati. Pada tahun 2014 lalu kisaran jumlah mahasiswa kita 35-36 ribu. Dan itu menjadi program pengembangan jangka panjang. Dengan jumlah ini kita selalu berusaha memenuhi kebutuhan tuntutan sarana prasarana, dosen dan fasilitas belajar lain. Apalagi dengan UU No. 12, di pasal 55 ayat 4, dinyatakan setiap perguruan tinggi wajib terakreditasi. Disitu ada 7 standar yang harus dipenuhi, yang masing-masing standar itulah kita sekarang sedang bekerja keras, untuk penuhi standar tadi. Sehingga yang rencananya kita kirim pada bulan Oktober lalu, terpaksa ditunda sebentar, karena tetap ingin agar kita berhasil capai grade yang terbaik", papar Sumaryoto.

Selain itu, lanjut Sumaryoto, Permenristekdikti No 44 Tahun 2015 juga mewajibkan setiap perguruan tinggi memiliki standar pendidikan tingginya masing-masing dalam rangka mencapai kualitas pembelajaran yang terbaik, yang harus segera diselesaikan sebelum Desember 2017 ini.

"Desember mendatang adalah batas waktunya. Itupun kami juga serentak bekerja secara frontal dan terintegrasi untuk memdnuhi standar tadi. Singkat kata, walaupun jumlah mahasiswa yang besar, dana murah, tapi kami tetap konsisten memenuhi petaturan-peraturan yang berlaku untuk pendidikan tinggi", jelasnya.

"Menambah-melengkapi dosen, terkait juga sekarang masih melengkapi sarana pembelajaran berupa gedung-gedung. Dan sekarang kita sedang merintis pembangunan gedung unit 8. Dengan menambah gedung lagi maka proses belajar mengajar di Unindra semakin mendekati kualitas terbaik sebagaimana yang dituntut dalam peraturan perundangan maupun petaturan lain yang berlaku untuk pendidikan tinggi", sambung Sumaryoto.

Kepada calon wisudawan, Sumaryoto berpesan, untuk menjadikan gelar sebagai tantangan untuk mengabdi ditengah masyarakat.

"Saudara sebentar lagi akan dilantik dan menyandang gelar sarjana dan magister. Itu suatu kebanggaan. Juga tantangan untuk terjun di masyarakat. Pegang teguh ajaran agama masing-masing. Disitu saudara akan merasa nyaman dan optimis menghadapi hidup yang sekarang kita hadapi. Serta tetaplah konsisten dengan ajaran agama, maka insyaallah akan selalu nikmat, nyaman dunia akhirat", pungkas Sumaryoto. (Pur)