Follow : Like : RSS : Mobile :

KIBO, "Cheese Cake Lembut yang Lumer di Mulut"

Foto | Istimewa | Detakjakarta.com

detak- Kalo mendengar kata KIBO (Jepang = hope/ harapan), pecinta kuliner tanah air pasti akan terbayang bolu keju ala Jepang yang sangat lembut dengan lelehan keju atau coklat di dalamnya.

Ya, KIBO memang jenis cheese cake ala Jepang, yang saat ini tengah digandrungi generasi milenia. Namun jangan salah, KIBO adalah brand lokal yang diciptakan oleh kakak beradik Mario Ravani dan Vicky Kurniawan. Bahkan saat ini KIBO seolah sudah menjadi Icon sendiri bagi cheese cake di tanah air.

"Kibo ini brand lokal. Meskipun memang resepnya kita belajar dari Jepang", kata Vicky Kurniawan, Business Director yang juga Owner Kibo, saat dijumpai di kawasan PIK, Jakarta, Rabu (21/2).

Vicky mengisahkan awal mula kesuksesan berbisnis KIBO, "Salah satu Owner KIBO (Mario), kebetulan pernah 7 tahun tinggal di Jepang saat melanjutkan kuliah (S2) bio technology. Selesai itu, ia melanjutkan kuliah lagi, dibidang masak/food, dengan basic masakan Jepang, bakery dan pastry".

"Kalo di luar itukan kita biasanya ambil part time. Kebetulan kakak sambil kerja di restoran, ramen, banyak handle di dapur, sehingga terbentuk passion nya di dunia kuliner. Makanya begitu lulus bukan kerja di biotech, dia banting stir kuliah bidang kuliner Jepang", ungkapnya.

Vicky menuturkan, saat sang kakak pulang ke tanah air, 2014, mereka berencana membangun bisnis kuliner, F&B (Food and Beverage). Namun ide tersebut belum bisa dieksekusi/ direalisasikan karena sang kakak masih harus kembali ke Jepang.

"Di Jepang kita lihat banyak Japanes cake/ kuliner-kuliner yang sangat menarik, terpikiran untuk bawa itu ke Indonesia. Baru bisa terealisasi di tahun 2016. Kita mulai launching. Cuma trial and error nya itu sudah sejak pertengahan 2016. Karena kita hsrus matengin dulu resepnya, segala macem, baru kita launching ke pasar", jelasnya.

"Jadi resep memang dari kakak yang sekolah masak, pastry cake", tegas Vicky.

Saat ini, lanjut Vicky, KIBO memiliki 5 varian rasa, yakni Original, Keju, Coklat, Coco Cheese dan Salted Egg. Selain itu ada rasa spesial berbeda di setiap bulan, seperti Blueberry, Strowberry, bahkan ada rasa Mangga. "Yang best seller rasa Original sama Salted Egg", ujarnya.

Vicky mengakui, untuk sebagian bahan dasar masih harus didatangkan dari luar negeri, impor. Termasuk keju yang sebagian besar import dari Swiss. Namun demikian ia menjamin harga yang dibandrol tetap sangat sesuai kantong masyarakat. Yakni untuk varian Mini (7 cm) dari Rp 30 - 35 ribu. (special discount untuk setiap pembelian 4 pieces). Sementara varian Large (17 cm) di harga Rp 185 - 200 ribu.

"Kalo di Mall, pembeli ramainya memang after work, sore sampai malam, kebanyakan yang kecil yang dibeli. Tapi yang online kebanyakan yang besar. Biasanya untuk diberikan ke orang lain, untuk hadiah, untuk customer atau parcel. Lebaran dan Natal itu lumayan ramai", ungkapnya.

KIBO saat ini sudah memiliki 6 cabang, yakni di PIK Avenue, Kota Kassablanka, Grand Indonesia, Lotte Shoping Avenue Kuningan, Summarecon Mall Serpong dan AEON Mall BSD City. Dengan jam buka mulai pukul 10.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Sementara untuk melakukan ekspansi, membuka gerai baru di luar kota ataupun partnership, Vicky mengaku belum bisa dilakukan tahun ini.

"Permintaan (buka cabang) di luar kota sebenarnya banyak, banyak yang ingin partnership, tapi kita masih beresin Jakarta dulu. Untuk Semester I ini kita fokus dulu benahin store, operasional dibagusin dulu. Demikian juga untuk tambahan menu lain (minuman) sedang kita godok. Kita develop dulu yang pas. Karena untuk awal kita memang harus fokus di cake dulu", pungkas enterpreneur muda ini. (PUR)