Follow : Like : RSS : Mobile :

Kolaborasi Ralali.com dan SCG Trading Thailand Hadirkan B2B Marketplace Platform di ASEAN

Foto | Istimewa | Detakjakarta.com

Situs e-commerce B2B tebesar di Indonesia, Ralali.com, secara resmi telah menandatangani MoU dengan SCG Trading Co., Ltd. dalam proyek “ASEAN B2B Marketplace” di penghujung tahun 2018 ini.

Joseph Aditya selaku CEO Ralali.com di bawah naungan Ralali PTE. LTD., menyatakan bahwa hal tersebut bertujuan untuk membangun portal bisnis online yang akan membantu para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di Asia Tenggara.

“Proyek “ASEAN B2B Marketplace” ini berkolaborasi dengan SCG Trading dan akan dimulai di Thailand pada bulan Januari 2019 mendatang. Kami sangat bersemangat untuk menjalankan projek yang berfokus pada kemajuan sektor UMKM se Asia Tenggara melalui portal bisnis online”, ungkap Joseph.

Melalui visi yang serupa dalam mengembangkan dan memperkuat sektor ekonomi mikro, SCG (Siam Cement Group) selaku induk perusahaan SCG Trading asal Thailand yang berdiri sejak 1913, berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang kokoh melalui peranannya sebagai produsen bahan bangunan terkemuka se-Asia Tenggara. Fokus yang tetap dipegang selama lebih dari satu abad ini membuat SCG kaya akan pengalaman mengenai pasar dan industri, sehingga kolaborasi SCG Trading dengan inovasi digital dari Ralali.com akan makin memudahkan proses supply chain antara distributor dan para pelaku usaha.

Ralali.com sebagai platform bisnis online dari awal berfokus pada model bisnis B2B (business to business), berbeda dengan e-commerce dan market place umumnya yang didominasi seputar jual-beli online C2C (consumer to consumer). Oleh karenanya, Ralali.com yang bersegmentasi pada transaksi antar perusahaan memiliki cakupan yang lebih besar dengan mengandalkan distribusi barang ataupun jasa secara masif / grosir.

“Sejak berdiri, kami berkomitmen menyediakan solusi bagi mereka yang akan menjalankan bisnisnya, terutama para pelaku usaha yang baru memulai perjalanan bisnisnya. Dengan menyediakan produk dan peralatan yang berkualitas, juga sistem keuangan yang transparan, Ralali.com fokus untuk memudahkan dan menyederhanakan proses bisnis yang panjang. Melalui tujuan tersebut, kami akan terus memberikan inovasi-inovasi terbaik kepada para customer ataupun supplier di Ralali.com,” tambah Joseph.

Produk dan layanan utama yang akan berjalan dalam proyek “ASEAN B2B Marketplace” ini akan disasar kepada usaha skala kecil dan menengah yang sedang berkembang pesat di Thailand, terutama pada bisnis makanan dan otomotif. Saat ini, Thailand memiliki lebih dari 130.000 gerai makanan dengan lebih dari USD 32 milliar market value atau setara dengan 463 triliun rupiah. Sedangkan untuk industri otomotif, Thailand menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan market value USD 36 milliar atau setara dengan 521 triliun rupiah. Berdasarkan data tersebut serta kesempatan yang terbuka lebar, Joseph meyakini Ralali.com bersama SCG mampu menjadi salah satu “start-up unicorn” di Thailand, yaitu status bagi perusahaan perintis (start-up) dengan nilai valuasi lebih dari $1 miliar.

“Sebagai bisnis yang telah lama berdiri di Thailand, kami tidak hanya terus menciptakan bahan bangunan yang berkualitas tinggi untuk kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat, namun kami juga akan membangun perubahan nyata menuju perilaku berbelanja yang semakin terintegrasi dan mudah melalui 

portal online, sehingga akan memacu semangat melahirkan banyak start-up baru yang semakin inovatif dan relevan dengan perubahan zaman. Dengan tujuan besar ini, SCG Trading merangkul Ralali.com yang juga berfokus pada pengembangan usaha kecil dan menengah di Indonesia, sebagai partner dalam proyek “ASEAN B2B Marketplace”, jelas Nopporn Latthitham selaku Digital Transformation - Head, SCG Trading Co., Ltd.

Bagi Ralali.com, kerja sama ini merupakan pencapaian baru dalam ekspansi bisnisnya ke ranah regional, yaitu Asia Tenggara. Ke depannya, proyek “ASEAN B2B Marketplace” ini juga akan menyambangi Indonesia sebagai salah satu negara yang kini juga tengah diramaikan oleh kehadiran banyak start-up baru yang potensial.